Kini, hanya ada sekitar 70 ribu hingga 100 ribu orang utan yang tinggal di Kalimantan. Meskipun angka tersebut masih lebih tinggi dibandingkan perkiraan populasi sebelumnya, orang utan hanya memiliki habitat di Kalimantan dan Sumatera. Dan di kedua tempat ini jumlahnya sudah sangat langka.Belum lagi, adanya penggundulan hutan Kalimantan atau dikonversikan ke lahan pertanian yang juga ikut mengancam keberadaan orang utan saat ini."Kami tidak memperkirakan kerugiannya begitu besar di hutan ini, jadi studi ini mengkonfirmasi bahwa pemburuan (orang utan) adalah masalah besar. Ketika binatang-binatang ini berkelahi dengan warga di tepi perkebunan, mereka selalu kalah. Warga akan membunuh mereka," kata Serge.
Data yang ditemukan lewat satelit menunjukkan bahwa populasi orang utan di kawasan hutan Borneo telah menurun sekitar 30 persen sejak tahun 1972 hingga 2010. Dalam 25 tahun ke depan, Voigt dan timnya memprediksi kalau penggusuran habitat orang utan akan mengancam hilangnya kehidupan 45 ribu orang utan."(Jika) angka berburu bertambah, ini akan menjadi kombinasi yang mematikan (dari pemburuan dan penggundulan hutan),"ucap Serge.Meski begitu, sejumlah orang utan yang tinggal di zona dilindungi di Kalimantan kemungkinan besar akan mampu menghindari kepunahan. Ini dikarenakan mereka dilindungi dengan baik dan terus diperhatikan oleh para petugas konservasi.
Sumber Berita : https://kumparan.com/@kumparansains/pemburu-jadi-ancaman-utama-kepunahan-orang-utan-di-kalimantan?ref=rel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar